can't boot zone after halt

setelah mencari kesana kemari tentang masalah dibawah ini :

root@opensoklaris:~# zoneadm -z mysql halt

root@opensoklaris:~# zoneadm -z mysql boot
zoneadm: zone 'mysql': call to zoneadmd failed
root@opensoklaris:~# zoneadm -z mysql unmount

root@opensoklaris:~# zoneadm -z mysql boot

referensi


http://blogs.sun.com/blogfinger/entry/how_to_add_a_solaris

remastering opensolaris bagian 1

Remastering adalah kegiatan pemaketan ulang baik berupa penambahan atau pengurangan paket aplikasi dari yang standar. Pada kali ini saya mencoba mengulas untuk sistem operasi opensolaris.untuk melakukan remaster ini menggunakan script distro_construct. informasi penggunaan distro_construct bisa dilihat di sini

untuk mempersiapakan lingkungan untuk remastering ini diperlukan beberapa paket. kebetulan untuk opensolaris 2009.06 setelah di install SUNWdistro_const ternyata kurang cukup.

ini dikarenakan dependensi dari paket belum tertata dengan baik. untuk versi berikutnya mungkin sudah di perbaiki berikut ini cara mempersiapkan lingkungan ini.

- melakukan instalasi opensolaris 2009.06

- mempersiapkan repository dari opensolaris 2009.06

tutorial untuk melakukan setup dari rahmad di sini

- melakukan instalasi paket distro_constructor

#pkg install SUNWinstall SUNWPython-extra SUNWp7zip SUNWdistro_const

- mengubah file manifest

pada file manifest ada beberapa bagian yang diubah antara lain

distribution name="OpenSoklaris"         

pkg_repo_default_authority

 post_install_repo_default_authority

 packages

 key_value_pairs

secara default akan menghasilkan 2 image yaitu ISO image dan usb image.

secara lengkap file tersebut ada di sini

- mengekseskui distro_const

di direktori slim_cd_x86.xml kita eksekusi dengan perintah

#distro_const build ./slim_cd_x86.xml

hasilnya seperti

Build started Fri Dec 11 15:50:16 2009

Distribution name: OpenSolaris

Build Area dataset: rpool/dc

Build Area mount point: /rpool/dc

===== potong =====

Copying ISO contents to USB image...

..................................................

..................................................

..................................................

........................................

1474400 blocks

=== /usr/bin/usbgen completed at Fri Dec 11 16:35:21 WIT 2009

Build completed Fri Dec 11 16:35:21 2009

Build is successful.

ada bugs kalau di build di virtual box sehingga apabila di sort maka gagal membuat image

http://defect.opensolaris.org/bz/show_bug.cgi?id=13174

kelebihan dari script distro_const disini adalah bisa resume

caranya melihat status dari compile dengan perintah

#distro_const build -l ./slim_cd_x86.xml

/usr/share/distro_const/DC-manifest.defval.xml validates
/tmp/slim_cd_x86_temp_13184.xml validates

Step           Resumable Description
-------------- --------- -------------
im-pop             X     Populate the image with packages
im-mod             X     Image area modifications
slim-im-mod        X     Slim CD Image area Modifications
br-init            X     Boot root initialization
slim-br-config     X     Slim CD boot root configuration
br-config          X     Boot root configuration
br-arch            X     Boot root archiving (64-bit)
br-arch-32         X     Boot root archiving (32-bit)
slim-post-mod      X     Slim CD post bootroot image area modification
grub-setup         X     Grub menu setup
post-mod           X     Post bootroot image area modification
gen-slim-cont            Generate Slim CD image content list
iso                      ISO image creation
usb                      USB image creation

untuk meresume dari post-mod bisa dilakukan dengan

#distro_const build -r post-mod ./slim_cd_x86.xml

referensi

http://weblogs.java.net/blog/2008/12/15/building-custom-opensolaris-livecd

http://dlc.sun.com/osol/docs/content/dev/DistroConst/command.html

Membuat thin-client sendiri untuk konek ke windows

Sembari sedang bertugas di jakarta, masih terngiang ada info dari salah satu kastamer bahwa mereka sudah mengimplementasikan thin client dengan menggunakan USB dengan menggunakan linux. Saatnya mencoba mengungkap bagaimana hal ini dibuat.

apakah Thin client itu ? (wikipedia)

A thin client (sometimes also called a lean or slim client) is a computer or a computer program which depends heavily on some other computer (its server) to fulfill its traditional computational roles

mengapa thin client ?

1. Harga Hardware untuk client

Sering kali aplikasi di client membutuhkan hardware yang up to date dengan teknologi yang ada sekarang. Sehingga pilihan jatuh ke thin client karena menggunakan hardware lama namun tetap mengupgrade server apabila diperlukan untuk memenuhi kebutuhan server

2. Management

Hal ini cukup menarik dimana IT support yang nota bene kerjaannya memperbaiki peralatan yang berhubungan dengan IT pasti akan cukup bersyukur dengan kerja thin client ini sebab akan membuat sistem menjadi tersentralisasi. namun karena tersentralisasi maka supportnya pun harus lebih cepat responnya sebab sekali satu server mati maka semua client yang berhubungan juga tidak bisa menggunakannya.

3. Keamanan

Karena data berada di server sehingga untuk menjaga keamanan lebih terfokus kepada server sehingga diharapkan lebih mudah.

4. Catu Daya

Bila full konfigurasi yang digunakan maka kebutuhan daya akan semakin besar. Thin client ini adalah solusi untuk mengurangi hal ini.

Kembali ke catatan teknis untuk lebih hemat dengan solusi opensource. Menurut informasi beliau, disana menggunakan terminal server. jadi konsep dasarnya linux membuka koneksi client terminal service ke server windows sehingga usernya tetap menggunakan resource server. Berhubung info ini sifatnya tidak rahasia maka saya coba mereka-reka bagaimana kira2 IT staffnya membuatnya. Semoga ada guna buat pembaca blog ini.

5. dan masih ada pertimbangan yang lain...

berikut ini diagram yang dimaksud

yang terlintas pertama dalam membuat ini adalah live USB dengan speksifikasi minimal.

dalam hal ini saya pilih Debian.

caranya download image nya di

http://cdimage.debian.org/cdimage/release/current-live/i386/usb-hdd/

saya memilih debian-live-502-i386-lxde-desktop.img

kemudian untuk menulis ke USB menggunakan tool dari komunitas ubuntu

https://wiki.ubuntu.com/Win32DiskImager

setelah di burn di flash disk akan terisi file file seperti ini

sebenarnya dengan image ini anda bisa booting dan bisa menjalankan linux namun untuk melakukan RDP harus melakukan instalasi aplikasi rdesktop.

namun permasalahannya bila di lakukan reboot maka harus mengulangi langkah instalasi dan sebagainya. akhirnya harus diubah supaya default ada aplikasi rdesktop.

caranya adalah melakukan copy file g:\live\filesystem.squashfs ke linux box atau bahkan editing menggunakan flashdisk itu sendiri (saya melakukan langkah 2 :D).

dari namanya teringat satu filesystem "SQUASHFS"

Squashfs is a compressed read-only filesystem for Linux.

kemudian mount file tersebut untuk di extract dan dimodifikasi.

file tersebut saya simpan di /root

mkdir /mnt/squashfs;

mkdir /mnt/squashfsnew;

mount -o loop -t squashfs /root/filesystem.squashfs /mnt/squashfs;

cp -pR /mnt/squashfs/ /mnt/squashfsnew;

umount /mnt/squashfs;

chroot /mnt/squashfsnew/squashfs;

untuk mempercepat download paket ubahlah menjadi repo local. ubah /etc/apt/sources.list

kemudian install paket X11 dan rdesktop

karena user default login dibuat "on the fly" maka harus dibuat script untuk bikin "on the fly"

di masukkan ke /etc/rc.local untuk membuat .bashrc yang isinya melakukan instruksi rdesktop

ke server target

setelah selesai keluar dari chroot.

kemudian bikin filesystem squashfs baru dari direktori /mnt/squashfsnew/squashfs

mksquashfs /mnt/squashfsnew/squashfs/ /mnt/filesystem.squashfs

kopi file /mnt/filesystem.squashfs ke direktori g:\live

menimpa file yang sebelumnya.

Instalasi Mysql 5.1.34 di solaris 10

Terusik dengan performa MySQL di solaris 10. Pagi ini sebelum beraktifikas, ditemani mesin X4150 dan external storage, saatnya merajut script ruwet.

Tidak semulus yang dibayangkan namun mudah


download mysql-5.1.34-solaris10-x86_64.tar.gz bisa dicari di download mysql.

taruh di /export/home

cd /export/home
gunzip mysql-5.1.34-solaris10-x86_64.tar.gz
tar -xvf mysql-5.1.34-solaris10-x86_64.tar
groupadd mysql
useradd -g mysql mysql
mv mysql-5.1.34-solaris10-x86_64 mysql
cd mysql
chown -R mysql .
chgrp -R mysql .
scripts/mysql_install_db --user=mysql
chown -R root .
chown -R mysql data

kemudian cek dengan

root@sbypoc # bin/mysqld_safe --user=mysql &
[1] 634
root@sbypoc # 091027 12:54:37 mysqld_safe Logging to '/export/home/mysql/data/sbypoc.err'.
091027 12:54:37 mysqld_safe Starting mysqld daemon with databases from /export/home/mysql/data

root@sbypoc #ps -ef|grep mysql
root 634 393 0 12:54:37 pts/4 0:00 /bin/sh bin/mysqld_safe --user=mysql


sekarang menancapkan ke service ke smf

bikin file /lib/svc/method/svc-mysql

isinya


#!/usr/bin/sh

#

# William Pool (Puddle) 01/05

# SMF Method file for MySQL

# E-mail: puddle@flipmotion.com

#

# This uses Sun's default MySQL packages

# SUNWmysqlu SUNWmysqlr

# Modify accordingly!

#

# NOTE: Make sure DB_DIR is owned BY the mysql

# user and group and chmod 700.

#

. /lib/svc/share/smf_include.sh

DB_DIR=/export/home/mysql/data

PIDFILE=${DB_DIR}/`/usr/bin/uname -n`.pid



case "$1" in

start)

/export/home/mysql/bin/mysqld_safe --user=mysql \
--datadir=${DB_DIR} --pid-file=${PIDFILE} \
> /dev/null &

;;

stop)

if [ -f ${PIDFILE} ]; then

/usr/bin/pkill mysqld_safe >/dev/null 2>&1

/usr/bin/kill `cat ${PIDFILE}` > /dev/null 2>&1 \
&& echo -n ' mysqld'

fi

;;

'restart')

stop

while pgrep mysqld > /dev/null

do

sleep 1

done

start

;;

*)

echo ""

echo "Usage: `basename $0` \
{ start | stop | restart }"

echo ""

exit 64

;;

esac

kemudian buat file /var/svc/manifest/network/mysql.xml

isinya

<?xml version='1.0'?>
<!DOCTYPE service_bundle SYSTEM '/usr/share/lib/xml/dtd/service_bundle.dtd.1'>
<!--

William Pool (Puddle) 02/05
Service manifest for MySQL
E-mail: puddle@flipmotion.com
-->

<service_bundle type='manifest' name='mysql:mysql'>

<service
name='network/mysql'
type='service'
version='1'>
<create_default_instance enabled='false' />
<single_instance />


<dependency name='fs'
grouping='require_all'
restart_on='none'
type='service'>
<service_fmri value='svc:/system/filesystem/local' />
</dependency>

<dependency name='net'
grouping='require_all'
restart_on='none'
type='service'>
<service_fmri value='svc:/network/loopback' />
</dependency>

<exec_method
type='method'
name='start'
exec='/lib/svc/method/svc-mysql start'
timeout_seconds='-1'>
<method_context>
<method_credential user='mysql' group='mysql' />
</method_context>
</exec_method>

<exec_method
type='method'
name='stop'
exec=':kill'
timeout_seconds='-1'>
</exec_method>

<exec_method
type='method'
name='restart'
exec='/lib/svc/method/svc-mysql restart'
timeout_seconds='-1'>
</exec_method>



</service>

</service_bundle>

kemudian kita ubah permisi filenya

chown root:bin /lib/svc/method/svc-mysql

chmod 555 /lib/svc/method/svc-mysql

chown root:sys /var/svc/manifest/network/mysql.xml

chmod 444 /var/svc/manifest/network/mysql.xml

chown -R mysql:mysql /export/home/mysql

chmod -R 700 /export/home/mysql/data

kita lakukan import ke SMF

svccfg import /var/svc/manifest/network/mysql.xml
svcadm -v enable mysql

amazing tool "wc, head and tail "

kali ini pasti ditemui oleh sysadmin dalam mengelola file konfigurasi. yaitu apabila terjadi perubahan apakah bisa kita merubah dengan script daripada melakukan edit melalui editor.
terutama tambah delete di file konfigurasi tanpa merusak file tersebut.

contoh kasus :

# /etc/lilo.conf - See: `lilo(8)' and `lilo.conf(5)',
# --------------- `install-mbr(8)', `/usr/share/doc/lilo/',
# and `/usr/share/doc/mbr/'.

# +---------------------------------------------------------------+
# | !! Reminder !! |
# | |
# | Don't forget to run `lilo' after you make changes to this |
# | conffile, `/boot/bootmess.txt' (if you have created it), or |
# | install a new kernel. The computer will most likely fail to |
# | boot if a kernel-image post-install script or you don't |
# | remember to run `lilo'. |
# | |
# +---------------------------------------------------------------+

# Specifies the boot device. This is where Lilo installs its boot
# block. It can be either a partition, or the raw device, in which
# case it installs in the MBR, and will overwrite the current MBR.
#
boot=/dev/sda

# Specifies the device that should be mounted as root. (`/')
#
#root=/dev/sda1

# This option may be needed for some software RAID installs.
#
# raid-extra-boot=mbr-only

# Enable map compaction:
# Tries to merge read requests for adjacent sectors into a single
# read request. This drastically reduces load time and keeps the
# map smaller. Using `compact' is especially recommended when
# booting from a floppy disk. It is disabled here by default
# because it doesn't always work.
#
# compact

# Installs the specified file as the new boot sector
# You have the choice between: text, bmp, and menu
# Look in lilo.conf(5) manpage for details
#
#install=menu

# Specifies the location of the map file
#
map=/boot/map

# You can set a password here, and uncomment the `restricted' lines
# in the image definitions below to make it so that a password must
# be typed to boot anything but a default configuration. If a
# command line is given, other than one specified by an `append'
# statement in `lilo.conf', the password will be required, but a
# standard default boot will not require one.
#
# This will, for instance, prevent anyone with access to the
# console from booting with something like `Linux init=/bin/sh',
# and thus becoming `root' without proper authorization.
#
# Note that if you really need this type of security, you will
# likely also want to use `install-mbr' to reconfigure the MBR
# program, as well as set up your BIOS to disallow booting from
# removable disk or CD-ROM, then put a password on getting into the
# BIOS configuration as well. Please RTFM `install-mbr(8)'.
#
# password=tatercounter2000

# Specifies the number of deciseconds (0.1 seconds) LILO should
# wait before booting the first image.
#
delay=20

# You can put a customized boot message up if you like. If you use
# `prompt', and this computer may need to reboot unattended, you
# must specify a `timeout', or it will sit there forever waiting
# for a keypress. `single-key' goes with the `alias' lines in the
# `image' configurations below. eg: You can press `1' to boot
# `Linux', `2' to boot `LinuxOLD', if you uncomment the `alias'.
#
# message=/boot/bootmess.txt
# prompt
# delay=100
# timeout=100

# Specifies the VGA text mode at boot time. (normal, extended, ask, )
#
# vga=ask
# vga=9
#


# Kernel command line options that apply to all installed images go
# here. See: The `boot-prompt-HOWTO' and `kernel-parameters.txt' in
# the Linux kernel `Documentation' directory.
#
# append=""

# If you used a serial console to install Ubuntu, this option should be
# enabled by default.
# serial=

#
# Boot up Linux by default.
#
default=Linux

image=/vmlinuz
label=Linux
read-only
# restricted
# alias=1
append="root=/dev/sda1 "
initrd=/initrd.img

image=/vmlinuz.old
label=LinuxOLD
read-only
optional
# restricted
# alias=2
append="root=/dev/sda1 "
initrd=/initrd.img.old


# If you have another OS on this machine to boot, you can uncomment the
# following lines, changing the device name on the `other' line to
# where your other OS' partition is.
#
# other=/dev/hda4
# label=HURD
# restricted
# alias=3


anda pingin menghapus baris

image=/vmlinuz.old
label=LinuxOLD
read-only
optional
# restricted
# alias=2
append="root=/dev/sda1 "
initrd=/initrd.img.old


sambil iseng buka bash

bikin script pakai head tail dan wc

#!/bin/bash

num=`grep -n "image=/vmlinuz.old" /etc/lilo.conf | cut -f1 -d:`
let num=num-1
head -n $num /etc/lilo.conf > /tmp/lilo.conf.baru
let num=num+9
tot=`wc -l /etc/lilo.conf | cut -f1 -d " "`
let num=num-tot
tail -n $num /etc/lilo.conf >> /tmp/lilo.conf.baru

file hasil script ada di /tmp/lilo.conf.baru

Laporan Pekan OpenSource Universitas Trunojoyo Madura

narsis bersama panitia

Alhamdullilah tanggal 28 Mei 2009 acara seminar opensolaris di Universitas Trunojoyo berjalan lancar. Banyak kursi yang terisi dan sambutan dari panitia dan Bapak - bapak dari Fakultas Teknik membuat sakral acara ini. temanya adalah Instalasi joomla di OpenSolaris zones dengan konsep three tier. 

Untuk mengoptimalkan hardware bisa dilakukan dengan mengimplementasikan virtualisasi. Opensolaris mengusung fungsi enterprise ini ke desktop.

Berikut persentasinya :

 

Terima kasih kepada teman - teman Unijoyo, semoga kegiatan seperti ini bisa dilanjutkan.

memperbaiki Xorg di OSOL 2008.11

Problem yang muncul akibat keisengan pingin tunning opensolaris biar cepet saat di gnome dengan mainan parameter di xorg.conf tiba2 layar jadi aneh kek salah isi, padahal sama drivernya tetapi module yang diload beda. akibatnya fatal yaitu HANG ..... arghhhhhhh

reboot 

tambahkan -s untuk single user di parameter kernell dan masuk shell.

trus lihat lagi confnya lalu ganti vesa. berjalan normal tetapi hanya bisa 1024x768.

nemu petunjuk masuk mode vesa kemudian hapus /etc/X11/xorg.conf .

reboot.... dan kembali normal. kemudian berpikir bagaimana kalau mendapatkan konfigurasinya

xorg -configure 

dan terbentuk di direktori saat menjalankan perintah

nahhh baru dari situ di oprek2....

Sabtu berosol ria